Membangun Motivasi
Diri Sendiri
Bagaimana cara saya membangun motivasi diri sendiri
menurut pengalaman sendiri. Karena sudah mengalami kesengsaraan maka saya ingin
mengalami kebahagiaan diakhirnya ini adalah tujuan daripada kehidupan yaitu
bahagia dunia dan akhirat. Sulit memang untuk membangun motivasi pada diri
sendiri untuk bangkit, bangun, kembali menjalani kehidupan/keseharian dengan
semangat sedangkan banyak masalah yang sedang ada dipikiran saya tanpa tahu
bagaimana caranya diselesaikan supaya semuanya berjalan sesuai dengan apa yang
saya inginkan. Saat satu masalah datang
maka akan datang masalah yang lainnya mengikuti karena masalah yang pertama mempengaruhi
semua kegiatan yang saya lakukan di hari itu sehingga apa yang saya lakukan
berantakan, tidak ada yang selesai dengan benar dan mood jadi lebih hancur
lagi.
Seperti apa yang pernah saya alami, masalah yang pertama
adalah tentang keluarga saya. Banyak orang mungkin melihat keluarga saya
baik-baik saja karena saya pun sempat berpikiran seperti itu sebelum masalah
tersebut datang, nyatanya tidak ada sebuah keluarga yang baik-baik saja karena
pasti lah ada masalah. Seumur hidup saya baru mengalami hal seperti itu saya
tidak bisa menceritakan bagaimana masalahnya akan tetapi pasti pembaca tahu
bagaimana rasanya bagaimana pikiran kalian ketika dihadapkan dengan masalah
yang bersangkutan dengan keluarga kalian. Tidak ada satu detikpun terlewatkan
tanpa memikirkan masalah tersebut. Pasti selalu terpikirkan. Meskipun orang tua
saya sudah memberikan nasihat dengan kata-kata “udah jangan dipikirin masalah
ini, kamu fokus saja sama kuliahmu” akan tetapi tetap tidak bisa saya abaikan
masalah tersebut.
Nah, karena masalah tersebut mood saya hancur
berhari-hari, sikap saya jadi tidak mengenakan kepada teman dan mantan saya
pada saat itu. Jadi kasar dalam berbicara dan malas untuk melakukan apapun. Terjadilah
pertengkaran antara saya dengan mantan saya, mantan saya pun tidak mengerti
situasi saya pada saat itu karena saya pun tidak bisa menceritakan masalah
keluarga saya pada dia. Dan akhirnya saya hanya menambah masalah karena masalah
sebelumnya. Pada saat itu pula hubungan pertemanan saya dengan salah satu teman
saya sedang tidak baik, meskipun itu hal kecil tapi sangat mengganggu pikiran saya
karena masalah-masalah yang sebelumnya yang sudah amat berat.
Karena ketiga masalah tersebut pikiran saya jadi bercabang
kemana-mana ketika perkuliahan sedang berlangsung. Ketika dosen sedang
menjelaskan materi meskipun saya memperhatikan tapi tidak ada satupun materi
yang dapat saya pahami. Karena saya hanya melihat dengan mata kosong, mendengarkan
dengan telinga kanan keluar telinga kiri karena pikiran saya sedang hanya memikirkan
bagaimana cara menyelesaikan masalah-masalah yang sedang saya hadapi. Akhirnya,
IPK saya turun. Masalah pun bertambah.
Ringkas masalah awalnya karena masalah keluarga, saya jadi
bersikap tidak mengenakan kepada teman dan mantan saya, hubungan antara teman
dan mantan saya jadi tidak baik, dan IPK saya turun. Itu merupakan situasi yang
sangat berat untuk saya sebagai anak, sebagai teman, sebagai pacar, dan sebagai
mahasiswa.
Pada saat itu yang saya bisa lakukan hanyalah menceritakan
semua curahan hati saya, masalah-masalah tersebut kepada tuhan saya yaitu Allah
SWT. Disetiap saya bersembahyang kepadanya saya selalu berdoa supaya saya
diberikan kembali semangat untuk menjalani hidup dan diberikan cara untuk
menyelesaikan semua masalah yang saya hadapi didunia ini. Karena Allah tidak
membebani hambaNya diluar kemampuan hambaNya. Dengan kata lain kita diberikan
masalah yang akan selalu bisa diselesaikan. Setelah itu, Allah membuka pikiran
saya agar saya tidak boleh seperti ini terlalu lama karena kalau situasi
seperti ini berjalan terlalu lama kehidupan
saya pun akan hancur dan masa depan yang saya impikan tidak akan terealisasikan.
Masalah tentang IPK saya mungkin memang belum bisa
diselesaikan karena sampai saat ini masih belum bisa saya menaikkan kembali IPK
saya. Akan tetapi untuk masalah pertemanan saya bagaimana saya menyelesaikannya
ternyata simple, saya hanya tidak perlu memikirkannya lagi. Untuk masalah saya
dengan mantan saya juga simple yaitu dengan menyelesaikan hubungan dengannya
dengan kata lain putus, karena hidup ini terlalu merepotkan apabila
bersangkutan dengan cinta terlebih lagi apabila memang sudah tidak cocok. Dan yang
terakhir untuk masalah keluarga saya, lagi-lagi simple yaitu hanya tidak perlu
dipikirkan lagi. Karena orang tua saya punya cara sendiri untuk menyelesaikan
masalahnya tanpa harus ada campur tangan dari saya.
Untuk kembali menjalani kehidupan keseharian dengan normal
kembali saya mencari kesibukan. Saya melakukan apapun yang membuat saya
bahagia, yang membuat hati saya gembira. Seperti nonton film, baca novel,
mengikuti berbagai acara seperti workshop yang membangun kepercayaan diri dalam
menyelesaikan masalah, kembali menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan di lab
dan lain sebagainya. Saya pun meminta maaf kepada teman-teman saya yang terkena
imbas sikap yang tidak mengenakan sebelumnya dan kembali berteman seperti
biasanya. Sering berkomunikasi dengan keluarga dan lebih mendekatkan diri
kepada Sang Pencipta alam semesta beserta isinya yaitu Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar