Rabu, 27 Desember 2017

Regulasi dan Prosedur pengadaan barang dan jasa

Dalam menjalankan fungsi perusahaan, sudah pasti dibutuhkan logistik, peralatan dan jasa yang menunjang optimalnya kerja suatu instansi. Kebutuhan ini dipenuhi oleh beberapa pihak, baik itu Induk perusahaan pemerintah maupun Anak Perusahaan. Berbeda dengan pengadaan barang dan jasa di instansi dan perusahaan Pemerintah, pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintahan lebih rumit karena berhubungan dengan perhitungan APBN/APBD yang digunakan untuk membayar barang atau jasa tersebut.
Aktivitas pengadaan tidak terbatas pada proses pengadaan, namun cakupan aktivitas pengadaan meliputi lima kegiatan utama, yaitu rencana pengadaan, proses  pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, serta pemakaian dan manajemen aset, dan tiga transaksi, yaitu transaksi pembelian barang/jasa (kontrak), transaksi penerimaan barang/jasa, dan transaksi pengeluaran atau penggunaan barang/jasa.
Dalam proses pengadaan barang dan jasa, ada beberapa istilah yang perlu diketahui agar tidak menimbulkan ambiguitas dan misinterpretasi. Beberapa diantaranya adalah: 
  1. Barang, merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut benda, baik dalam bentuk bahan baku, setengah jadi, maupun barang jadi yang menjadi objek dari pengadaan barang pemerintah. 
  2. Jasa, terbagi menjadi Jasa Konsultasi, Jasa Pemborongan dan Jasa lainnya. 
  3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), merupakan pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksaan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah,yang diangkat oleh Pengguna Anggara/ Kuasa Pengguna Anggaran. 
  4. Penyedia barang jasa, merupakan perusahaan maupun badan usaha perseorangan yang menyediakan barang/jasa.

Rencana bisnis : Penjualan atau Perakitan serta Service Komputer
Seiring dengan perkembangan dunia teknologi, maka kebutuhan komputer baik untuk rumah, sekolah, kantor, tempat usaha, dan lain–lain akan semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut menjadikan ladang usaha yang menjanjikan dengan membuka toko penjualan atau perakitan serta service untuk komputer.
Perakitan dan penjualan merupakan rancangan bisnis yang akan saya buka dengan nama AR Komputer, yang lokasinya berdekatan dengan Kantor Pemerintahan Daerah Kuningan dan SMPN 1 Kuningan. Usaha ini dibuka karena saya melihat potensi yang sangat besar akan kebutuhan komputer dalam kehidupan sehari–hari yang terus meningkat.
Analisis situasi pasar
Jenis barang dan jasa yang ditawarkan adalah penjualan atau perakitan serta service komputer. Jadi bisnis yang akan saya buat ini menjual komputer (PC & CPU) dan juga hardwarenya, dan pelanggan juga bisa meminta kami untuk merakit sebuah pc & cpu sesuai dengan keinginan pelanggan, toko ini pun menyediakan jasa untuk service komputer.
Analisis Pesaing
Jenis bisnis barang dan jasa dibidang ini dilihat masih sedikit untuk sekitaran Jl. Pramuka Kuningan, sehingga peluang untuk melakukan jasa ini sangat besar dan keuntungan yang didapat juga makin besar karena pesaing bisnis jarang atau sedikit.
Starategi Promosi
Strategi promosi yang dilakukan adalah dengan membuat sebuah baliho dan ditempatkan didepan toko kami yang memberikan informasi tentang nama toko dana pa-apa saja yang disediakan di toko kami. Juga memberikan selembaran brosur kepada para pegawai yang biasanya ketika istirahat keluar kantor dan kepada siswa SMP yang biasanya melawati daerah situ juga pada warga sekitar.

KOMENTAR :
Teknologi Komputer pada jaman sekarang sudah menjadi dasar kebutuhan pokok setiap orang, Komputer yang dulu hanya digunakan sebagai alat menghitung sekarang beralih fungsi menjadi bermacam–macam seperti pembuatan dokumen, pembuatan animasi, game, video, aplikasi dan lain–lain. Teknologi komputer yang semakin canggih membuat orang belomba–lomba ingin mendapatkan dan mencoba teknologi yang ada pada jaman sekarang itu.
Melihat potensi lingkungan sekitar permintaan akan teknolgi Komputer yang semakin meningkat dalam kegiatan umum maupun kegiatan pribadi, maka membuka sebuah usaha dalam penjualan dan perakitan serta service komputer mempunyai peluang bisnis yang menjanjikan dan tidak pernah surut di masa depan.

SIKAP HIDUP DALAM MENGHADAPI COBAAN

Tidak ada orang yang hidup tanpa ujian/masalah. Selama ini kita cenderung takut menghadapi berbagai ujian dalam hidup kita. Padahal kita selalu menghadapi ujian formal, seperti ujian SD, SMP, SMA, dan sampai sekarang menjadi mahasiswa. Belum lagi ujian dalam hidup/ujian pribadi, seperti masalah dengan teman/sahabat, keluarga, kesehatan, finansial dan sebagainya. Yang menentukan apakah kita akan menjadi mulia dalam menghadapi masalah tersebut adalah cara kita menyikapi masalah/ujian yang kita hadapi. Apabila kita menyikapi dengan sikap yang baik, seburuk-buruk hasilnya akan selalu ada hal baik yang bisa kita petik. Sebaliknya, apabila kita menyikapi segala sesuatu dengan sikap yang buruk/selalu mengeluh, selalu akan ada hal buruk yang akan kita petik dari berbagai hal baik yang kita peroleh.
Contohnya 3,5 tahun yang lalu ketika saya mengikuti ujian SNMPTN, ayah saya menyuruh saya untuk memilih pilihannya padahal yang akan mengikutin tes itu adalah saya tapi saya hanya menurut saja memilih pilihan yang tertinggi yaitu Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Universitas Negeri yang sudah terakreditasi A di ibukota. Meskipun Universitasnya saya juga inginkan tapi saya ingin ke Jurusan Bahasa & Budaya di Universitas tersebut. Disitu saya sudah berpikir kalau saya sudah pasti tidak akan diterima karena ada pula teman saya yang nilainya lebih tinggi mendaftar di jurusan dan universitas yang sama. Begitu hasilnya keluar, benar saja saya tidak diterima. Setelah itu saya berpikir, kalau saja saya memilih apa yang saya yakini dan saya inginkan dan dapat diperjuangkan mungkin saya akan diterima, karena teman saya yang nilainya lebih rendah sedikit dari saya pun di terima di Jurusan dan Universitas yang saya inginkan.
Bukan hanya masalah itu saja, karena sudah malas dengan segala hal dan saya sangat kecewa pada diri saya yang tidak bisa mempertahankan pendapat dan keinginan saya. Akhirnya saya menyerah, saya serahkan kepada kakak tertua dan orang tua saya untuk memutuskan saya kuliah dimana dan jurusan apa. Akhirnya saya disuruh untuk mendaftar ke Universitas Gunadarma di Jurusan Teknik Informatika, dan pada tahun pertama dan kedua saya masih sangat berpikir “kenapa saya mau saja menuruti apa maunya kakak tertua dan orang tua saya, saya bahkan tidak mengerti apapun yang diajarkan oleh dosen-dosen disini” tetapi apabila kita pikirkan baik-baik. Setiap kita mendapatkan masalah, pada umumnya kita menderita karena pikiran kita sendiri. Banyak orang menderita karena memikirkan yang belum ada dan bukan mensyukuri yang sudah ada.
Kalau sudah terjadi, kuncinya adalah ridho/diterima. Seringkali saat mengalami suatu masalah/musibah, kita cenderung berpikir “seandainya saya pergi lebih cepat”, “seandainya kita belajar lebih giat” dan lain sebagainya yang sejenis dengan adanya kata “seandainya, kalau saja”. Hal itu menandakan bahwa kita adalah orang yang tidak bisa menerima kenyataan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak tenang dalam menghadapi berbagai cobaan serta masalah hidup. Apabila kita mencoba berpikir lebih dalam, banyak orang menderita bukan karena kenyataan yang terjadi tetapi karena tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Oleh karena itu, apabila kita sudah siap untuk menerima berbagai cobaan dari awal dan bukan di akhir, InsyaAllah kita akan menjadi lebih tenang dan lebih siap dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidu kita.
Jadi sikap saya dalam menghadapi cobaan adalah Jangan mempersulit diri sendiri dengan berpikir “mudahkanlah urusanmu” dan kalau sudah terjadi, kuncinya adalah ridho/terima. Tapi selanjutnya jangan diulangi lagi dengan cara mengintrospeksi diri sendiri supaya lebih baik daripada sebelumnya.